Pengunggah Video Tabrak Lari Pakai Mobil Propam Bantah Pernyataan Polda Sumut

Mobil Fifi yang mengalami kerusakan akibat insiden tabrak lari yang dilakukan pengemudi mobil dinas Propam Tapsel. (Foto: Fifi Wijaya/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pengunggah video viral mobil dinas Propam Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) yang melakukan tabrak lari di Medan, membantah sejumlah pernyataan yang disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan terkait insiden tersebut.
Fifi Wijaya, 24 tahun, kepada Mistar menyatakan pernyataan resmi pihak kepolisian tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya di lapangan.
“Banyak yang tidak sesuai aja menurut saya. Pendapat saya, ya sudah pastilah mereka menutupi hal-hal yang mereka bisa tutupi,” ujar Fifi, Selasa (8/7/2025).
Fifi menyoroti pernyataan Kabid Humas Polda Sumut yang menyebut insiden tersebut bukan merupakan tabrak lari, melainkan hanya menyerempet. Ia tidak setuju dengan narasi tersebut, dan menegaskan kendaraan miliknya ditabrak lalu pelaku melarikan diri.
“Pertama, seolah-olah tidak ada yang salah dari mereka. Tapi salahnya di saya. Contohnya mereka mengatakan menyerempet, saya bilang tabrak lari,” ujarnya.
Untuk mendukung pernyataannya, Fifi menunjukkan foto-foto kerusakan mobilnya yang disebutnya akibat insiden tersebut.
Selain itu, Fifi juga membantah pernyataan polisi bahwa orang tua AP, 16 tahun, pengemudi mobil propam, sedang tidur saat kendaraan dibawa keluar. Sebab, ia mengaku sempat berbicara langsung dengan Iptu Asjul Pane, yang merupakan ayah dari AP, dan menyatakan saat itu ia sedang ke luar rumah, bukan tidur.
“Saat saya ngobrol sama ayahnya, dia bilang dia keluar beli kopi atau apa lah, yang intinya dia nggak tidur,” ujarnya.
Fifi juga membantah narasi bahwa AP bertemu gurunya di jalan dan hendak mengantarnya. Menurutnya, guru yang dimaksud sudah berada di dalam mobil saat insiden terjadi.
“Padahal dia dan gurunya sudah ada di mobil saat kejadian tabrak itu. Terus saat saya bicara, dia bilang perempuan itu kakaknya,” tuturnya.
Fifi mengaku kecewa dengan sikap kepolisian, terutama karena tidak ada tindakan tegas terhadap AP meskipun video insiden telah viral di media sosial.
“Sejauh ini saya ngerasa nggak ada tindak tegas mereka soal anak mereka atau apapun itu. Karena di saat mediasi, anaknya nggak ngerasa bersalah,” katanya mengakhiri. (putra/hm25)