SD Negeri Parbalogan Siap Terapkan Sekolah Lima Hari, Begini Respons Orangtua Siswa

Ilustrasi siswa SD. (f:net/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
SD Negeri 095205 Parbalogan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun siap menerapkan sekolah lima hari.
Kepala Sekolah SD Negeri 095205 Parbalogan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Friska Elisabet Samosir menyatakan kesiapan pihaknya jika wacana penerapan sistem sekolah lima hari yang diinisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mulai diberlakukan pada tahun ajaran baru 2025.
"Pada prinsipnya kita siap, karena ini bukan hal baru. Sewaktu masa Bupati JR Saragih, kita sudah pernah menerapkan sistem lima hari sekolah. Jadi kalau pun ini dijalankan kembali, kita hanya tinggal melakukan penyesuaian," kata Friska saat dikonfirmasi, Kamis (19/6/2025).
Dia menjelaskan meskipun belum ada surat edaran resmi ataupun pembahasan teknis dari Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, pengalaman sebelumnya menjadi modal utama bagi sekolahnya dalam menyambut kebijakan tersebut.
"Selama sistem itu dijalankan dengan perencanaan matang, kami tidak keberatan. Guru-guru juga dulu sudah pernah menyesuaikan jadwal dan kegiatan belajar," katanya.
Dalam penerapan sistem ini nantinya, jam belajar pada Senin hingga Jumat akan diperpanjang agar total jam pelajaran tetap terpenuhi. "Yang penting komunikasi dengan orangtua harus dijaga, supaya mereka paham pola baru ini. Kalau semua mendukung, anak-anak pasti bisa beradaptasi," ujar Friska.
Wacana sekolah lima hari mendapat sambutan beragam dari orangtua siswa. Dewi Sitepu, orangtua dari siswa kelas 4 di Kecamatan Panei, menilai sistem ini justru memberi ruang lebih bagi anak untuk beristirahat di akhir pekan dan berkumpul bersama keluarga.
"Kalau Sabtu libur, anak-anak bisa lebih santai dan tidak terlalu stres. Kami orangtua juga bisa manfaatkan hari itu untuk kegiatan keluarga atau bimbingan tambahan di rumah," kata Dewi.
Hal senada, Andar Sinaga, orangtua siswa kelas 6 di Pematang Raya, berharap agar implementasi sistem lima hari juga dibarengi dengan peningkatan kualitas pembelajaran.
"Jangan cuma dipadatkan jam belajarnya, tapi kualitasnya juga harus diperhatikan. Kami mendukung, asal tidak memberatkan anak-anak," ucapnya.(Indra/hm18)